Selasa, 27 Agustus 2013

Lampu Ramadhan Terbesar di Dunia

KOTA GAZA (Berita SuaraMedia) -  Dalam upaya rekor dunia Guinness terbaru yang bertujuan menyoroti perjuangan rakyat Palestina, seorang warga Gaza meluncurkan "lampu Ramadhan terbesar di dunia."

Struktur setinggi 10 meter dengan lebar 3.5 meter itu terbuat dari kayu dan kain yang mencontoh lampu-lampu yang menerangi jalan-jalan di dunia Muslim selama bulan puasa.

"Saya bertekad mencatatkan rekor dunia Guinness untuk mengirimkan sebuah pesan kepada dunia agar mendobrak blokade Gaza," ujar Mustafa Massoud, 24, seraya menambahkan bahwa dia telah menghabiskan uang 400 dolar untuk material pembuat lampu.

Dia mengatakan bahwa dirinya juga berharap dapat mengirimkan pesan ke dua pemerintah Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang saling bermusuhan untuk menyelesaikan perbedaan mereka.

Upaya itu menyusul tawaran dari UNRWA (badan PBB untuk pengungsi Palestina) untuk mencatatkan rekor anak-anak memantulkan bola basket dalam jumlah paling banyak dan layang-layang terbang dalam jumlah paling banyak.

Keduanya juga ditujukan untuk menarik perhatian internasional terhadap kondisi buruk rakyat Palestina di Gaza, yang telah berada di bawah blokade Israel dan Mesir selama empat.

Israel melonggarkan sedikit blokadenya di bulan Juni menyusul serangan mematikan terhadap kapal bantuan tujuan Gaza yang memicu kemarahan internasional dan mengijinkan hampir semua barang-barang sipil masuk ke wilayah tersebut. Namun, mereka masih mencegah Gaza mengekspor barang dan membatasi pergerakan orang-orang untuk masuk dan keluar dari wilayah yang telah dikuasai oleh Hamas sejak bulan Juni 2007 itu.

Sebelum lampu terbesar itu, tahun lalu Gaza juga memecahkan rekor dunia menerbangkan layang-layang dalam jumlah paling banyak secara bersamaan.

Sekitar 6.000 anak-anak dari 119 sekolah di Gaza berkumpul di pantai Beit Lahiya dan memecahkan rekor dunia menerbangkan 3.000 layang-layang yang diterbangkan ke udara dalam waktu yang bersamaan, dan dengan itu memecahkan rekor sebelumnya yang berjumlah 710 layang-layang di Jerman.

Zuhir Haneya, seorang pejabat pemerintah yang menyaksikan acara itu, mengatakan lebih dari 6.000 anak-anak berpartisipasi dan lebih dari separuhnya berhasil menerbangkan layang-layang yang mereka buat sendiri itu.

"Tujuh belas dari setiap 20 anak  berhasil menerbangkan layang-layangnya dalam waktu bersamaan," ujarnya.

Acara itu merupakan bagian dari program Summer Games yang diselenggarakan oleh UNRWA (UN Relief and Works Agency) yang diberikan kepada anak-anak Palestina di masa liburan sekolah. Ribuan guru mengorbankan libur musim panasnya untuk ikut serta dalam program ini tiap tahun, berusaha menciptakan pengalaman positif selama musim panas bagi anak-anak Gaza. Sebuah tugas yang menantang karena anak-anak Gaza dihadapkan pada dampak blokade Israel terhadap wilayah mereka, yang sekarang masuk tahun ketiga, dan masih mengalami trauma psikologis dari perang yang terjadi beberapa bulan lalu.

Panitia dari Guinness Book of World Records diundang untuk menyaksikan dan memverifikasi upaya pemecahan rekor itu, namun karena adanya larangan dari pemerintah Inggris untuk melakukan perjalanan ke Jalur Gaza dengan alasan keamanan, mereka hanya mengirimkan buku panduan ke pihak penyelenggara agar upaya pemecahan rekor itu sah dan dapat tercatat dalam buku rekor. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar